Langsung ke konten utama

Unggulan

Dizii AF - Tugas Rangkuman Farmakoterapi 2 " Angina Pectoris "

  “ ANGINA PECTORIS ” Sejarah dan Pengertian Angina                Sejarah medis menunjuk pada penyebutan pertama angina pektoris pada tahun 1772 oleh William Heberden selama presentasi makalahnya yang berjudul 'Some account of the disorders of the breast' di Royal College of Physicians di London (Zhou dkk., 2005). Angina pektoris adalah gejala utama dari Sindrom Koroner Akut (ACS) yang mengarah ke Penyakit Jantung Koroner (PJK). Patofisiologi SKA dimulai dengan terbentuknya aterosklerosis pada arteri koroner yang memberikan vaskularisasi ke otot jantung. Adanya aterosklerosis menyebabkan vasokonstriksi dan pembentukan trombus arteri koroner yang dapat mengganggu perfusi miokard. Iskemia dan nekrosis otot miokard menyebabkan nyeri dada, perubahan listrik miokard dan sekresi protein jantung. Sindrom koroner akut terdiri dari Angina Tidak Stabil (UA) dan Infark Miokard Akut (IMA), yang meliputi Infark Miokard Elevation NonST (NSTEMI) dan I...

Dizii AF - Cara Penyerahan Obat Kepada Pasien



Penyerahan Obat
  Penyerahan obat dan perbekalan kesehatan di bidang farmasi atas dasar resep harus dilengkapi dengan etiket warna putih untuk obat dalam dan etiket warna biru untuk obat luar.
  Yang dimaksud Obat dalam adalah obat yang digunakan melalui mulut dan masuk ke dalam kerongkongan kemudian ke perut/saluran pencernaan (oral). Sedangkan yang dimaksud Obat luar adalah obat yang digunakan melalui kulit, mata, hidung, telinga, vagina, rektum, dan termasuk juga obat parenteral/injeksi/obat suntik dan obat kumur.

Etiket Obat
  Pada etiket harus tercantum :
1.     Nama dan alamat apotek.
2.     Nama dan nomer SIK Apoteker Pengelola Apotek.
3.     Nomer dan tanggal pembuatan obat.
4.     Nama pasien.
5.     Aturan pemakaian obat.
6.     Tanda lain yang diperlukan, misalnya: Kocok dahulu, Tidak boleh diulang tanpa resep dokter, dll.

Penyerahan Obat Bebas dan Bebas Terbatas
  Penyerahan obat bebas dan bebas terbatas yang dibuat oleh apotek itu sendiri tanpa resep harus disertai dengan nota penjualan, yang dilengkapi dengan etiket warna putih untuk obat dalam dan etiket biru untuk obat luar, harus memuat:
1.     Nama apotek dan alamat apotek.
2.     Nama dan nomer SIK APA.
3.     Nama dan jumlah obat.
4.     Aturan pemakaian obat.
5.     Tanda lain yang diperlukan, misalnya: obat gosok, obat kumur, obat batuk, kocok dahulu, dll.
  Pemusnahan obat dan perbekalan kesehatan di bidang farmasi karena rusak, dilarang, atau kadaluwarsa dilakukan dengan cara dibakar, ditanam, atau dengan cara lain yang telah ditetapkan oleh Badan POM.
  Pemusnahan tersebut harus dilaporkan oleh Apoteker Pengelola Apotek secara tertulis kepada Sudinkes/Dinkes setempat dengan mencantumkan:
1.     Nama dan alamat Apotek.
2.     Nama Apoteker Pengelola Apotek.
3.     Perincian obat dan perbekalan kesehatan di bidang farmasi yang akan dimusnahkan.
4.     Rencana tanggal dan tempat pemusnahan.
5.     Cara pemusnahan.

Singkatan Bahasa Latin
  Singkatan bahasa latin yang sering ditulis dalam resep tentang aturan pakainya, diantaranya:
Tentang waktu
Omni hora cochlear (o.h.c) = tiap jam satu sendok makan
Omni bihora cochlear (o.b.h.c.) = tiap 2 jam satu sendok makan
post coenam (p.c) = sesudah makan
ante coenam (a.c) = sebelum makan
mane (m) = pagi-pagi
ante meridiem (a.merid) = sebelum tengah hari
mane et vespere (m.et. v.) = pagi dan sore
nocte (noct.) = malam
Tentang tempat sakit
pone aurem (pon.aur.) = di belakang telinga
ad nucham (ad nuch.) = di tengkuk
Tentang pemberian obat
in manum medici (I.m.m) = diserahkan dokter
detur sub sigillo (det.sub sig.) = berikan dalam segel
da in duplo (d.I.dupl) = berikan dua kalinya
Reperatur (Iteratur) ter. (Rep.ter) = diulang tiga kali




Komentar

Postingan Populer