Langsung ke konten utama

Unggulan

Dizii AF - Tugas Rangkuman Farmakoterapi 2 " Angina Pectoris "

  “ ANGINA PECTORIS ” Sejarah dan Pengertian Angina                Sejarah medis menunjuk pada penyebutan pertama angina pektoris pada tahun 1772 oleh William Heberden selama presentasi makalahnya yang berjudul 'Some account of the disorders of the breast' di Royal College of Physicians di London (Zhou dkk., 2005). Angina pektoris adalah gejala utama dari Sindrom Koroner Akut (ACS) yang mengarah ke Penyakit Jantung Koroner (PJK). Patofisiologi SKA dimulai dengan terbentuknya aterosklerosis pada arteri koroner yang memberikan vaskularisasi ke otot jantung. Adanya aterosklerosis menyebabkan vasokonstriksi dan pembentukan trombus arteri koroner yang dapat mengganggu perfusi miokard. Iskemia dan nekrosis otot miokard menyebabkan nyeri dada, perubahan listrik miokard dan sekresi protein jantung. Sindrom koroner akut terdiri dari Angina Tidak Stabil (UA) dan Infark Miokard Akut (IMA), yang meliputi Infark Miokard Elevation NonST (NSTEMI) dan I...

Dizi AF - Materi Singkat Antasida (Obat obat Gangguan Sistem Pencernaan)


ANTASIDA


Pengertian
Antasida (anti = lawan, acidus = asam) adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk menetralisir kelebihan asam lambung yang menyebabkan timbulnya penyakit tukak lambung atau sakit maag, dengan gejala nyeri hebat yang berkala.
Tujuan dari pengobatan ini adalah menghilangkan gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.


Penggolongan
Berdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat antasida dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Anti Hiperasiditas
Obat dengan kandungan aluminium dan atau magnesium ini bekerja secara kimiawi dengan mengikat kelebihan HCI dalam lambung. Magnesium atau aluminium tidak larut dalam air dan dapat bekerja lama di dalam lambung sehingga tujuan pemberian antasida sebagian besar dapat tercapai.
Sediaan yang mengandung magnesium dapat menyebabkan diare (bersifat pencahar) sedangkan sediaan yang mengandung aluminium dapat menyebabkan konstipasi (sembelit) maka biasanya kedua senyawa ini dikombinasikan. Persenyawaan molekul antara Mg dan Al disebut hidrotalist. (Aluminium hidroksida, magnesium karbonat, magnesium trisilikat, kompleks aluminium magnesium hidrotalist).
Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan antasida yang larut dalam air, dan bekerja cepat. Tetapi bikarbonat yang terabsorbsi dapat menyebabkan alkalosis bila digunakan dalam dosis berlebih, terlepasnya CO2 dapat menyebabkan sendawa.
Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk lapisan pelindung pada luka di lambung tetapi sebaiknya dihindari karena bersifat neurotoksik sehingga dapat menyebabkan encefalopatia (kerusakan otak dengan gejala kejang-kejang dan kekacauan) juga cenderung menyebabkan konstipasi. Kalsium dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebih, kelebihan menyebabkan hiper kalsemia.
Obat dengan kandungan sukralfat, alumunium hidroksida dan bismuth koloidal dapat digunakan untuk melindungi tukak lambung agar tidak diiritasi oleh asam lambung.
2. Perintang reseptor H2 (antagonis reseptor H2 )
Semua antagonis reseptor H2 menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dengan cara mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat hambatan reseptor H2. Contoh perintang reseptor H2 adalah ranitidin dan simetidin sekarang dikenal senyawa baru famotidin dan nizatidin.
Pengobatan dengan obat-obatan antasida bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, membuat penderita lebih tenang dan dapat beristirahat, juga agar penderita tidak mengalami kembung. Antasida sering dikombinasikan dengan :
  1. Anti kolinergik, yaitu zat yang menekan produksi getah lambung dan melawan kejang-kejang (contohnya ekstrak belladonae).
  2. Obat penenang/ sedativ, yaitu untuk menekan stress karena dapat memicu sekresi asam lambung (contohnya klordiazepoksida).
  3. Spasmolitik, yaitu untuk melemaskan ketegangan otot lambung-usus dan mengurangi kejang-kejang (contohnya papaverin).
  4. Dimetikon (dimetilpolisiloksan) berfungsi memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga mudah diserap dengan demikian dapat mencegah masuk angin, kembung dan sering buang angin (flatulensi).


Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping.
1. Aluminium Hidroksida
Indikasi : Nyeri radang lambung dan usus 12 jari
Kontra indikasi : Hipofosfatemia
Efek samping : -
Sediaan : Antasida DOEN (generik), teblet, suspensi, tablet kunyah
Cara penyimpanan : Pada suhu kamar
2. Simetidin
Indikasi : Tukak lambung dan usus 12 jari sindrom Zollinger-Ellison
Kontra indikasi : -
Efek samping : Pusing, ruam kulit, mengubah kebiasaan buang air besar
Sediaan : Cimetidin (generik), tablet 200 mg
3. Famotidin
Indikasi : (seperti semitidin)
Kontra indikasi : -
Efek samping : (seperti semitidin)
Sediaan : Famotidin (generik) teblet 20 mg, 40 mg
4. Ranitidin
Indikasi : Tukak lambung, usus 12 jari, tukak akibat anti inflamasi non steroid
Kontra indikasi : -
Efek samping : (seperti semitidin)
Sediaan : Ranitidin (generik) tablet 150 mg, 300 mg
5. Sukralfat
Indikasi : Tukak lambung, menetralkan asam lambung
Kontra indikasi : -
Efek samping : Mulut kering, erythema
Sediaan : -


Spesialite obat-obat Antasida.
No.
Generik
Dagang
Pabrik
1.
Aluminium hidroksida
Alukol
PIM
2.
Kombinasi Al(OH)3 dan MG (OH)
Gelusil
Aludona
Maalok
Antasida DOEN
Pfizer
Armoxindo
Aventis
Indo Farma
3.
Simetikon/ Dimethicone (Dimethylpolosiloxane)
Gastulen
Disflatyl
Flatunic
Zenith
Pharos, Solco
Nicholas
4.
Kombinasi Al(OH)3 dan MG(OH) dan dimethicon
Gelusil MPS
Mylanta
Polycrol
Pfizer
Pfizer
Nicholas
5.
Simetidin
Corsamet
Ulsikur
Tagamet
Corsa
Kalbe Farma
Glaxo Smithkline
6.
Famotidin
Facid
Famos
Incifam
Kalbe farma
Dankos
Indofarma
7.
Ranitidin (Ranitidini)
Zantac
Rantin
Glaxo Wellcome
Kalbe farma
8.
Omeprazole
Losec
Pumpitor
Solid
Astra Zeneca
Sanbe Farma
Soho
9.
Sukralfat
Inpepsa
Neciblok
Fahrenhet
Dankos




Terima kasih telah berkunjung di blog saya. Komen, kritik maupun saran sangat membantu dalam pengembangan blog.
Matur nuwun :)
Dukung Blog Ini : https://sociabuzz.com/dzaf19/donate

Komentar

Postingan Populer